fiksi

“Jegleg” bercerita tentang sekelompok anak muda kampung yang semakin jauh satu sama lain karena kesibukan, gadget, dan rutinitas masing-masing. Suatu malam, listrik padam memaksa mereka keluar dari zona nyaman dan kembali berkumpul di lapangan tempat masa kecil mereka dulu. Pertemuan itu membuka kembali kenangan, menghadirkan kebersamaan, dan menggerakkan warga kampung untuk kembali rukun. Dari momen sederhana bernama “jegleg”, lahirlah kembali rasa hangat dan harmoni yang sempat hilang.